Senin, 05 Maret 2012

BELAJAR DARI KELUARGA LUKMAN

Keluarga Lukman adalah sebuah gambaran mengenai kehidupan keluarga yang hidup didasari dengan hikmah-hikmah. Segala hikmah yang diperolehnya dari Allah SWT beliau aplikasikan dalam kehidupan rumah tangganya. Sehingga sangat patut beliau menjadi orang yang terpilih untuk menghiasi lembaran kisah Al-Qur'an dengan segala hikmahnya.
Inilah untaian hikmah yang terangkum dalam Al-Qur'an:
1. Bersyukur kepada Allah (QS.Lukman:12)
    Hidup harus senantiasa bersyukur, mensyukuri segala nikmat dan karunia yang Allah beri.Dengan bersyukur akan melahirkan banyak kebaikan bagi kita, terutama asek kejiwaan kita menjadi lebih positif dan tearah.
2. Jangan mempersekutukan Allah, karena itu merupakan kezaliman yang besar (QS.Lukman:13)
3. Berbuat baik kepada kedua orang tua, terutama ibu yang telah mengandung, melahirkan hingga penyapihan dengan keringat dan lelah (QS.Lukman:14-15)
4. Allah Maha Teliti, sehingga segala bentuk kebaikan dan keburukan sekecil apapun, tak ada yang luput dari pengetahuan Allah. Karena itu jangan segan-segan untuk melakukan kebaikan-kebaikan (QS.Lukman:16)
5. Senantiasa mendirikan sholat, mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran  dan bersabar terhadap apa yang menimpa kita (QS.Lukman:17)
6. Jangan berlaku sombong dan angkuh, karena Allah tidak menyukainya (QS.Lukman:18)
7. Bersikap sederhana dalam berjalan dan santun dalam berbicara (QS. Lukman:19)

Maha Suci Allah, banyak hal yang bisa kita jadikan rujukan dalam menjalani kehidupan berkeluarga  dari nasehat-nasehat Lukman kepada anak2nya. Keluarga tidak dapat diperhitungkan dengan materi. Keluarga harus senantiasa dirawat dan dibangun berdasarkan nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana diperintahkan-Nya di dalam sebuah ayat Al-Qur'an yang berbunyi demikian,
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaga-penjaganya adalah para malaikat yang kasar, yang keras, serta tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim:6) 

Minggu, 04 Maret 2012

KARUNIA AKAL

Akal yang telah Allah karuniakan kepada manusia mengantarkan kita kepada level sebaik-baik makhluk ciptaanNya. Karena akallah yang membedakan kita dari makhluk-makhluk Allah lainnya. Ibrahim El-Feki, seorang penulis asal Mesir yang tinggal di Kanada, mengatakan," Akal manusia memiliki 150 miliar sel lebih. Dr. Michael R.Anastasio dari Universitas Harvard menegaskan bahwa untuk menghitung jumlah sel dalam otak dibutuhkan waktu lebih dari lima ribu tahun. Akal manusia lebih cepat daripada cahaya. Ia punya kemampuan menyimpan lebih dari 2.000.000 informasi dalam satu detik. Padahal kecepatan cahaya itu 186 mil/detik.
Mata kita memiliki kemampuan untuk membedakan lebih dari 10.000.000 warna dengan cepat. Penciuman kita memiliki kemampuan mengenal lebih dari 50.000 jenis bau-bauan dalam tempo yang singkat. Indra pengecap kita memiliki kemampuan mengenali banyak benda yang dingin, hangat, manis, pahit, asam dan berbagai rasa lainnya. Kerja jantung kita sangat mengagumkan. Meski tidak pernah kita hitung, ia berdegup lebih dari 100.000 kali setiap hari. Jika energi kita dialirkan ke satu negara maka dapat menghasilkan listrik selama satu minggu. Wow..subhanallah....
Dengan kekuatan daya kerja otak sebesar itu dan energi sedahsyat itu, masihkah kita hendak menyia-nyiakan akal pemberian Allah kepada kita? Selayaknya kita syukuri segala karunia yang Allah beri dengan banyak hal, membaca, mengkaji dan memberi nutrisi lainnya bagi otak kita. Kita berlindung kepada Allah dari matinya keinginan, melemahnya tekad dan mmbekunya semangat.....