Allah telah mengaruniakan kepada setiap manusia mata untuk melihat, telinga untuk mendengar dan akal untuk berfikir. Ketiga indra tersebut harus kita pergunakan untuk menguji benar atau salahnya suatu hal yang hendak kita lakukan. Apapun yang kita lakukan haruslah benar-benar didasarkan ilmu. Segala tindakan atau perkataan yang semata-mata ikut-ikutan orang lain alias membeo, tidaklah dibenarkan dalam Islam. Seorang remaja putri tiba-tiba merubah penampilannya secara drastis, dari yang biasanya hobby bertanktop ria dengan celana jeans yang ketat, tiba-tiba membalut kepalanya dengan kerudung. Ketika ditanya kenapa dia merubah penampilannya, jawabnya "kan lagi ngetrend..". Bolehlah gadis itu dengan sikapnya, tapi kita semua akan tahu secerdas apa dia berfikir. Berfikir dan bersikap cerdas menurut Islam adalah apa-apa yang sesuai dengan dasar hukumnya, yaitu Al-Qur'an dan Al-hadist. Sayang sekali jika gadis itu menutup auratnya hanya karena alasan ikut trend, biar terlihat lebih cantik, atau apalah... Andaikata niatnya diluruskan, mungkin tak kan ada yang sia-sia dari maksud baiknya menutup aurat.
Siapapun orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi orang shalih. Hendaknya orang tua menanamkan sikap kritis pada diri putra-putrinya. Biasakan mereka untuk mengetahui dasar dan argumentasi dari tindakan yang hendak dilakukannya atau perkataan yang hendak diucapkannya. Membiasakan anak berfikir kristis berarti membiasakan anak berfikir dengan menggunakan argumentasi. Dalam al-Islam kita sudah punya landasan yang kuat berupa ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits shahih. Kembali kepada anak gadis tadi, jika dia faham tentang agamanya, ketika ditanya, kenapa nak kamu berjilbab?" Jawaban yang penuh keshalihan pastilah seperti ini, " karena aku ingin mentaati aturan Allah, karena setiap muslimah yang sudah baligh wajib menutup auratnya, sehingga jika aku enggan, maka Allah akan murka." Dan masih banyak alasan-alasan lainnya yang senada, yamg semuanya bersumber pada sebuah hukum, hukum Allah.
Alangkah berbahagianya andai putra-putri kita sudah terbiasa bersikap kritis dari sejak kecil. Mereka akan dapat membedakan hal yang benar dan hal yang salah, jika kita arahkan mereka pada landasan Al-Islam. Kelak jika mereka dewasa, akan memiliki sikap istiqomah dan teguh pada pendirian dalam menghadapi gelombang kehidupan yang seringkali menyeret kita pada sesuatu yang keliru. Berfikir kritis juga akan menjadikan anak lebih kreatif, sehingga ketika ada masalah menerpa dia akan mencoba mencari cara untuk memecahkan masalahnya.
Sudahkah kita mempersiapkan putra-putri kita, anak-anak didik kita untuk bersikap kritis. Marilah kita bangun diri ini menjadi pribadi yang lebih shalih yang akan menularkan keshalihan juga kepada generasi-generasi penerus kita di masa yang akan datang. Sehingga barisan kita akan semakin rapat dan kokoh.
sumber: Pedoman Mendidik Anak Menjadi Shalih (Drs. M. Thalib)

